Neko Sakuraba, anak laki-laki 15 tahun yang hobi musik dan grafiti. Ia terbangun di daerah distrik perbelanjaan Shibuya di Tokyo, Jepang tanpa tahu mengapa ia ada di sana. Ketika terbangun, di tangannya terdapat pin hitam aneh dan berbagai pikiran orang-orang di sekitarnya mengalir di kepalanya. Neku terkejut menyadari dirinya bisa membaca pikiran orang lain. Ia merasa kemampuannya itu berhubungan dengan pin hitam yang dipegangnya. Ponsel di sakunya berdering, ia tak tahu apakah ponsel itu miliknya. Sebuah pesan teks muncul, “Datang ke 104. Waktumu 60 menit. Jika gagal, akan dimusnahkan. ~ The Reaper”. Neku berada di Shibuya untuk ikut dalam “Reapers Game” yang berlangsung selama tujuh hari. Semua pemain Reapers Game memiliki pin hitam tengkorak.

Diselenggarakan setiap musim panas, Selection Project merupakan pintu gerbang terbesar bagi para gadis yang ingin menjadi idol. Acara ini menjadi tempat lahirnya idol legendaris Akari Amasawa. Salah satu gadis yang mendambakan berada di panggung itu adalah Suzune Miyama. Sejak kecil, di atas bednya di rumah sakit ia berulang kali mendengarkan lagunya Akari. Nyanyian Akari memberi banyak senyuman, keberanian dan menginspirasi Suzune untuk mengikuti jejaknya.

Di musim panas terakhir sekolah menengah pertama, Suzune memutuskan untuk mengikuti Selection Project ke-7 untuk mewujudkan impiannya. Semua gadis yang mengikuti Selection Project memiliki kemauan dan usaha yang kuat, juga pesona yang luar biasa. “Audition Battle” yang panas dan sengit dimulai. Hanya sembilan bintang terpilih dari ribuan kandidat yang dapat membuat impian mereka menjadi nyata.